CERITA INSPIRASIKU
Nama : Happy Berthalina
NRP : G14100062
Laskar : 6
Nama saya Happy Berthalina, dan teman-teman saya selalu memanggil saya Happy. Saya lahir sebagai anak sulung ditengah keluarga yang sederhana , pada tanggal 31 Desember tepatnya 18 tahun yang lalu.
Bagi saya, keluarga adalah hal yang paling berharga dan terutama, serta yang menginspirasi saya untuk selalu berusaha mewujudkan semua impian dan cita-cita saya.
Awalnya, pada awal tahun ajaran, saat saya kelas XII SMA, teman-teman saya sangat bersemangat untuk menceritakan tujuan dan cita-cita mereka setelah lulus SMA . hampir semua teman-teman saya ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi negeri. Jurusan dan fakultas yang mereka pilih bagus-bagus. Ketika teman-teman menanyakan mengenai jurusan dan fakultas yang saya pilih, saya hanya menggelengkan kepala. Ya. Saya belum memikirkannya.
Saat itu, saya bingung dengan tujuan dan cita-cita saya kedepannya, mengingat ayah saya yang sedang sakit dan sedang menjalani pengobatan. Menurut saya kesehatan ayah saya lebih utama, sehingga saya memutuskan untuk mengurungkan niat saya untuk kuliah tahun ini. Namun, Tuhan berkehendak lain bagi saya, sampai akhirnya saya mengikuti PMDK dari IPB yang disebut USMI, dan diterima sebagai MAHASISWA IPB departemen statistika.
Saya sangat bersyukur karena saya diterima di salah satu perguruan tinggi negeri dengan jurusan yang bagus. Ini sangat diluar dugaan dan keinginan saya. Ketika saya memberitahukan hal ini kepada kedua orang tua dan adik-adik saya, rasa kebahagian terpancar dari wajah mereka. Ayah dan Ibu saya mengatakan agar saya menerima USMI tersebut dan melanjutkan studi saya di IPB. Tapi saya ragu karena keadaan ekonomi keluarga saya. Namun orang tua saya meyakinkan saya .
“Nak, kamu harus kuliah, kamu harus melanjutkan studi kamu. Ayah dan ibu akan melakukan apa saja agar kamu bisa kuliah,”
Akhirnya. Saya kuliah, sebiagai MAHASISWI IPB mayor Statistika. saya terus berpikir mengenai alasan orang tua saya akan berkerja keras membiayai kuliah saya. Satu-satunya alasan adalah karena orang tua saya menaruh harapan yang besar agar saya dapat berhasil dan menjadi kebanggaan keluarga. Beliau ingin agar empat tahun kemudian, mereka melihat saya memakai toga dengan mengantongi gelar sarjana.
Ya. Inilah yang menjadi tujuan kuliah saya. Menjadi orang yang berhasil dan menjadi kebanggaan keluarga. Saya juga ingin menjadi contoh yang baik bagi adik-adik saya agar mereka tidak putus asa atas keadaan kami saat ini, tetapi seharusnya tetap semangat dan terus berjuang untuk mengubah hidup lebih baik.
Kata-kata inilah yang selalu saya ingat dan menjadi inspirasi saya:
“Nak, jangan pernah rendah diri dan putus asa, kami yakin kamu pasti bisa. Jangan pernah buat kami, orang tuamu kecewa ya, nak. Tuhan memberkati,”
Dan juga kata-kata ini:
“Sesuatu yang dilakukan dengan tujuan dan niat yang baik, pasti hasilnya akan baik juga,”
Keluargaku adalah inspirasiku. Demikian cerita inspirasiku semoga teman-teman dapat menjadi terinspirasi dengan membaca ceritaku sehingga akhirnya memantapkan dan memiliki tujuan dan cita-cita yang akan dituju.